Sabtu, 10 November 2012

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN GEOGRAFI

Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang sepanjang masa. Seiring perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan hidup, manusia mulai melakukan penjelanjahan ke berbagai tempat di muka bumi. Sehingga melahirkan catatan catatan mengenai daerah yang di singgahi. Dari situlah ilmu geografi kemudian berkembang dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan.

Istilah geografi pertama kali di kemukakan oleh Erasthostenes (276-194 SM) dari Yunani, yaitu Geo yang berarti Bumi dan Graphien yang berarti gambaran. Jadi geografi adalah gambaran tentang bumi. 

Geografi sudah dikenal sejak zaman Yunani kuno dan pengetahuan tentang bumi pada masa tersebut masih dipengaruhi oleh mitologi. Pada awalnya ruang muka bumi masih di gambarkan oleh para penjelajah. Mereka menjelaskan pengalaman mereka ketika menemukan daerah yang berlainan dengan tempat asal mereka.

Amaximandios, Seorang yang berasal dari Yunani, yang pada tahun 550 SM membuat peta bumi. Ia beranggapan bahwa bentuk bumi berbentuk slinder Thales (640-548 SM), beranggapan bahwa bentuk bumi itu berbentuk keping slinder yang terapung di atas air. Herodotus (640-425), seorang ahli filasat dari Yunani. Peta yang dibuatnya merupakan satu bulatan yang mencakup benua benua yang di kelilingi lautan. Erastosthenes (276-192 SM), dalam bukunya Geograpica yang menjelaskan bahwa pada dasarnya bumi itu bulat dan Erastosthenes telah mampu menghitung keliling bumi. Selain itu juga ia dianggap sebagai orang yang pertama meletakan dasar pengetahuan tentang bumi

Pada akhir abad pertengahan, uraian-uraian tentang geografi masih berisikan laporan perjalanan, baik hasil perjalanan darat maupun laut. Pada abad ini motif para pelancong sudah meliputi gold, glory, gospel. Pada masa ini banyak ditemukan wilayah-wilayah baru. Berhnahardus Veranius (1622-1650), menerbitkan buku Geographia Generalis di Amsterdam. Dia berasumsi bahwa terdapat dualisme dalam geografi. Pertama, geografi mempelajari yang besifat alamiah. Kedua geografi mempelajari fenomena social. Perjalanan-perjalanan yang dilakukan oleh Colombus, Vasco da Gama, Ferdinand de Magelhaens, dan lain-lain terkenal dengan misi gold, glory, gospel telah pula menambah pengetahuan mengenai negeri lain tentang penduduk dan peradabannya.

CONFLICT OF RELIGION

Conflict derived from the verb configere, mean hitting. In sociology, conflict is as process of social between two or more people (or group), where one part want destroy or make it powerless another part. Background of conflict because difference of characteristic between individual in process of interaction. The difference is, physical characteristics, cleverness, knowledge, tradition, religion and many more. 

Then, what’s conflict of religion?. Conflict of religion is the conflict on the basis of difference in belief between one part to each other. Causes of conflict of religion in Indonesia by Hendropuspito are:

1. The difference in doctrine and mental attitude
2. The difference of ethnic and race
3. The cultural difference
4. The majority and minority of religion group

In our country, conflict of religion often happen, example, in ambon, poso, madura, cikeusik many more. In the world also conflict of religion often happens. There must be mutual tolerance between faiths and selfish between the parties must be less, because in the conflict there  a victim or killed

Selasa, 02 Oktober 2012

PENGERTIAN ILMU SOSIAL

A. Pengertrian Ilmu

Walaupun istilah ilmu dilingkungan pendidikan hampir setiap waktu di ucapakan banyak ilmu yang di ajarkan, serta begitu familiar istilah itu dikalangan mahasiswa sebagai calon ilmuan, mungkin saja hanya sebagian kecil di antara mereka yang sudah memahami itu. Akan tetapi, juga tidak sedikit para mahsiswa yang justru karena pembicaraan ilmu menjadi aktivitas rutin kesehariannya, tidak heran jika mereka hanya bersifat latah dan sedikit sekali kepeduliannya untuk merumuskan yang tepat dan cermat tentang ilmu

Ilmu merupakan terjemahan dari dalam bahasa Inggris science. Istilah science berasal dari bahasa Latin scienctia yang berarti pengetahuan. Sedangkan kata scientia berasal dari kata kerja scire yang artinya mempelajar ataupun mengetahu. (Soeprapto,2003:137).
Sebagaimana yang dikemukakan The Liang Gie ( 1999:88-127), ilmu dipandang sebagai kumpulan pengetahuan sistematis, metode penelitian, dan aktivitas penelitian. Lalu menurut Soekanto ( 1986:5) secara singkat menyatakan bahwa, ilmu pengetahuan (science) adalah pengetahuan (knowledge) yang tersusun sistemamtis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya.

B. Pengertian Sosial

Kita tidak dapat membayangkan, bagaimana kehidupan manusia jika tidak berada dalam masyarakat (social). Sebab semua individu- individu tidak dapat hidup dalam keterpencilan selama lamanya. Manusia membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidpu dan untuk hidup sebagai manusia. Kesalingketergantungan ini menghasilkan bentuk kerja sama tertentu yang bersifat ajeg dan menghasilkan bentuk masyarakat tertentu, sebuah keniscayaan. Namun apakah percisnya masyarakat itu ?

Banyak teori-teori tentang masyarakat yang dikemukakan oleh para ilmuan seperti, Aristoteles filsuf yunani kuno yang menggunakan pendekatan biologis bahwa manusia adalah seekor binatang dengan unsur-unsur tertentu yang khas, khususnya rasio dan tuturan. Lalu teori-teori social raksasa, seperti Thomas Hobbes yang dikenal dengan teori individualisme instrumental dengan dictumnya homo homini lupus. Adam Smith yang dikenal teori sistem social dengan invicible hand nya tentang sistem terintegrasi. Karl Mark yang terkenal dengan teori konflik dan kekuasaan, Emile Durkheim yang terkenal dengan teori struktur dan fungsi, Max Webber yang dikenal denag teori tindakan sosia dan birokrasi rasional serta Alfred Schutz yang dikenal dengan pendekatan fenomologisnya ( Cambell, 1994:61-231)

Menurut Ralph Linton dalam bukunya yang berjudul The Study of Man. Mengemukakan :
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan social denag batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

Begitupun Selo Soemardajan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan (Soekanato.1986:20)

C. Pengertian Ilmu Sosial

Istilah ilmu social menurut Ralf Dahrendrof, seorang ahli sosiologi Jerman dan penulis buku Class and Class Conflict in Industrial Society yang dikenal sebegai pencetus Teori Konflik Non-Marxis, merupakan suatu konsep yang ambisius untuk mendefiniskan seperangkat disiplin akademik yang membrikan perahatian pada aspek-aspek masyarakat.

Ilmu- ilmu sosial mencakup

1. Sosilogi
2. Antropologi
3. Psikologi
4. Ekonomi
5. Geografi
6. Politik
7. Sejarah



sumber : Pengantar Ilmu Social Sebuah Kajian Pendekatan Struktutal, karangan Dr. H Dadang Supardan, M.Pd